find us on facebook

Welcome. .

selamat datang di blog saya, semoga bermanfaat :)

mount merapi is very dazzle

click this picture for more read

Kraton Yogyakarta

more information click here

sadranan beach very beautiful beach

click this picture for more information

siung beach with white sand

siung is very beautiful, click this picture for read siung beach

parangtritis with high waves

click here for more read

Saturday, February 9, 2013

... TANDA - TANDA MATINYA HATI ...




Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Hati adalah tempat mangkalnya berbagai perasaan, tumbuh kembang antara kebaikan dan keburukan. Hati juga menjadi sumber ilham dan permasalahan, tempat lahirnya cinta dan kebencian, serta muara bagi keimanan dan kekufuran.

Hati juga sumber kebahagiaan jika sang pemiliknya mampu membersihkan berbagai kotorannya yang berserakan, nam...un sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika sang empunya gemar mengotorinya.

Hati yang kotor hanya akan menyebabkan kapasitas ruangnya menjadi pengap, sumpek, gelap, dan bahkan mati. Jika sudah mati seluruh komponen juga akan turut mati.

Dalam makna yang sama, Abu Hurairah RA berkata, “Hati ibarat panglima, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika panglima itu baik maka akan baik pulalah tentaranya. Jika raja itu buruk maka akan buruk pula tentaranya.”

Pada akhirnya kita bisa mengenali dalam keadaan apa hati seseorang itu mati. Di antaranya adalah pertama, taarikush shalah, meninggalkan shalat dengan tanpa uzur atau tidak dengan alasan yang dibenarkan oleh syar’i. (QS Maryam [19]: 59).

Imbas dari seringnya meninggalkan shalat adalah kebiasaan memperturutkan hawa nafsu. Dan, kalau sudah demikian, dia akan menabung banyak kemaksiatan dan dosa. Ibnu Mas’ud menafsirkan kata ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut dengan sebuah aliran sungai di Jahanam (neraka) yang makanannya sangat menjijikkan. Bahkan, tempatnya sangat dalam dan diperuntukkan bagi mereka yang membiarkan dirinya larut dalam kemaksiatan.

Kedua, adz-dzanbu bil farhi, melakukan kemaksiatan dan dosa dengan bangga. Alih-alih merasa berdosa dan menyesal, justru si pemilik hati yang mati, ia teramat menikmati kemaksiatan dan dosanya. (QS al-A’raf [7]: 3).

Ketiga, karhul Qur'an, benci pada Alquran. Seorang Muslim, jelas memiliki pedoman yang menyelamatkan, yaitu Alquran. Tapi, justru ia enggan berpedoman dan mencari selamat dengan kitab yang menjadi mukjizat penuntun sepanjang zaman ini. Bahkan, ia membencinya dan tidak senang terhadap orang atau sekelompok orang yang berkhidmat dan bercita-cita luhur dengan Alquran.

Keempat, hubbul ma'asyi, gemar bermaksiat dan mencintai kemaksiatan. Nafsu yang diperturutkan akan mengantarkan mata hatinya tertutup, sehingga susah mengakses cahaya Ilahi. Sehingga, ia lebih senang maksiat daripada ibadah.

Kelima, asikhru, sibuk hanya mempergunjing dan buruk sangka serta merasa dirinya selalu lebih suci. Keenam, ghodbul ulamai, sangat benci dengan nasihat baik dan fatwa-fatwa ulama. Berikutnya, qolbul hajari, tidak ada rasa takut akan peringatan kematian, alam kubur, dan akhirat.

Selanjutnya, himmatuhul bathni, gila dunia bahkan tidak peduli halal haram yang penting kaya. Anaaniyyun, masa bodoh terhadap keadaan dan urusan orang lain. Keluarganya menderita, dia tetap saja cuek. Al-intiqoom, pendendam hebat, al-bukhlu, sangat pelit, ghodhbaanun, cepat marah, angkuh, dan pendengki. Na’udzubillah. Semoga kita semua dijaga dari hati yang mati

- Oleh Ustaz Muhammmad Arifin Ilham -


sumber sahabat cahaya on fb

.. SHALAT, .. SUMBER KEBAHAGIAAN HIDUP YANG LUAR BIASA ...




Bismillahi minal Awali wal akhiri ... Shalat dan kebahagiaan hidup merupakan dua hal yang saling beriringan. Apabila kita mengerjakan shalat maka kebagiaan hidup itu akan muncul.

Shalat sebagai salah satu rukun Islam merupakan pembeda antara seorang muslim dengan yang bukan muslim. Inilah ibadah luar biasa yang memiliki berbagai manfaat....

Bahkan banyak orang bukan muslim yang memutuskan masuk Islam hanya karena salut dengan rangkaian ibadah shalat yang memiliki manfaat luar biasa terutama dalam hal kesehatan.

Mengapa shalat dan kebahagiaan hidup menjadi sesuatu yang beriringan? Lihat lah faktanya, orang-orang miskin yang jauh dari ibadah shalat, maka akan bertambahkan kesengsaraan kehidupan mereka.

Atau bagi mereka orang kaya raya yang enggan melakukan shalat, maka sekali-kali harta benda yang dimilikinya tidak membawa keberkahan serta kebahagiaan bagi kehidupannya.

Bahkan kerap kali menjadi permulaan kesengasaraan kehidupan yang dijalaninya.

Mengapa shalat bisa berpengaruh terhadap kebahagiaan hidup? berikut ini beberapa alasan utama mengenai kaitan ibadah shalat dengan kebahagiaan hidup:

1. Ibadah shalat merupakan salah satu perintah Allah yang bernilai pahala ..

Dengan kita melakukan banyak pahala maka seperti apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa pahala adalah segala sesuatu kegiatan yang dilakukan memberi ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan batin yang hakiki, maka itulah amal pahala.

Shalat akan memberikan efek ketenangan batin bagi yang melakukannya. Terlebih untuk ibadah shalat-shalat sunnah seperti shalat tahajjud serta beberapa ibadah shalat lain yang dikerjakan pada waktu malam hari. Ibadah shalat merupakan saat paling dekat bagi seorang hamba untuk bertemu dengan Khaliknya.

Oleh karena itu sangat pantas apabila ibadah shalat berbuah pahala bagi pelakunya. Ibadah shalat menjadi waktu istirahat bagi ummat Islam, menyehatkan fisik dan membantu seseorang berpikiran lebih jernih saat menghadapi berbagai persoalan hidup.

Shalat dan kebahagiaan hidup akan beriringan apabila shalat yang dikerjakan dilakukan dengan cara-cara yang benar. Terlebih jika mampu dilakukan secara khusyu’ maka hasilnya akan luar biasa memberikan efek perubahan bagi orang bersangkutan.

2. Shalat menjadi kunci pembuka rezeki ..

Kebahagiaan hidup manusia salah satunya akan terwujud apabila menikmati banyak rezeki yang berkah dari Allah SWT. Shalat merupakan kunci pembuka rezeki dari langit.

Ibadah shalat dhuha, shalat malam, shalat sunnah rawatib dan lainnya merupakan bentuk permohonan lebih kita kepada Allah untuk dibukakan pintu-pintu rezeki dari langit dan bumi.

Seorang hamba yang mendekatkan diri kepada Allah dengan ikhlas dan terus menerus pasti akan dikabulkan oleh Allah yang Maha Pemurah. Berdoalah dan memintalah kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan doa-doa yang kita ucapkan usai melaksanakan ibadah shalat.

Inilah korelasi yang kuat antara shalat dan kebahagiaan hidup. Siapa yang ingin bahagia dalam hidup, maka tunaikan lah ibadah shalat.

Wallahu’alam bishshawab, ..
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. .


sumber: sahabat cahaya on fb

... DAHSYATNYA NERAKA .. (Na'udzubillah min Dzalik ..!!) ...




Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Jika seorang hamba bertambah pengetahuannya terhadap neraka pasti meningkat rasa takutnya terhadap neraka. Jika rasa takut ini meningkat, maka harus bertambah kesalehan dan perhatiannya terhadap waktunya.

Karena kerugian di akhirat adalah sebesar-besar kerugian sehingga ia menangis sampai air matanya m...enggenang laksana sungai.

Rasulullah SAW Bersabda, "Sesungguhnya penduduk neraka akan menangis sehingga seandainya kapal berlayar di atas air matanya maka ia akan berjalan. Mereka menangis darah sebagai pengganti air mata." (HR. al-Hakim, beliau berkata: shahihul Isnad)

Penyesalan di akhirat adalah penyesalan yang tiada terkira. Sampai-sampai digambarkan, mereka menggigit tangannya sendiri sebagai bentuk penyesalan dan kerugian. Berangan-angan kalau saja ia dikembalikan lagi ke dunia maka ia akan menjadi orang beriman yang baik. Namun penyesalan itu tak lagi ada gunanya.

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul"." (QS. Al-Furqan: 27)

"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta kami akan menjadi orang-orang yang beriman." (QS. Al-An'am: 27)

Ayat-ayat lain yang mengabarkan penyesalan mereka dan harapan dikembalikan ke dunia supaya bisa beramal shalih dan meninggalkan kekafiran dan kemaksiatan-kemaksiatan masih banyak.

Karenanya saat masih ada kesempatan, mari kita manfaatkan hidup ini untuk beriman dan bertakwa yang sesungguhnya, lalu memperkaya diri dengan amal-amal shalih.

Sesungguhnya panasnya api neraka Jahannam tidak tertandingi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan, panasnya lebih dari 70 kali dari panasnya api dunia yang paling panas.

Satu contoh permisalah yang tak mungkin bisa menyamai dengan neraka. Seandainya kita dipaksa meminum secangkir kopi atau teh yang sedang mendidih dengan segera, apa yang akan terjadi? Lidah dan mulut kita akan melepuh, dan boleh jadi usus kita juga akan meradang dan putus. Lalu bagaimana kalau yang diminumkan adalah air neraka yang sedang mendidih dan memiliki panas yang tak terhingga.

“Orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” Coba bayangkan keadaan ahli neraka yang dijelaskan ayat ini!

Karenanya benar-lah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, “Kalau kalian tahu apa yang aku ketahui, pasti kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” Masalahnya, kita tidak mengetahui sebagaimana yang diketahui oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menggambarkan tentang tikar dan selimut ahli neraka,

“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka).” (QS. Al-A’raf: 41) dari bawah penghuni neraka ada tikar yang terbuat dari api neraka, sedangkan dari atasnya mereka diselimuti dengan selimut dari neraka juga.

Dari sini, dapat kita padukan dengan ayat-ayat yang lain, bahwa para penghuni neraka akan dipakaikan baju dari aspal neraka yang lalu dibakar, tikar dari neraka, selimut dari neraka, dan juga cambuk (martil) dari besi.

Pada ayat lain, Allah Ta’ala menyebutkan tentang angan-angan para penghuni neraka, yaitu kematian. Mereka ingin sekali mati sehingga tidak merasakan adzab neraka yang maha dashsyat.

Hal ini sebanding dengan angan-angan mereka di dunia, yaitu mereka berangan dan berhayal dapat hidup seribu tahun atau lebih. Mereka sangat cinta kepada kehidupan dunia. Sedangkan di akherat mereka sangat-sangat berharap bisa mati. Kita berlindung kepada Allah dari menjadi bagian orang-orang kafir.

“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka adzabnya.” (QS. Faathir: 36) Yakni, dia tidak mati dan tidak akan diringankan adzabnya.

Berbeda dengan siksa manusia di dunia, berapa tahun dan seberapa hebat mereka menyiksa sesama manusia? Penyiksanya bisa bertaham menyiksa paling hanya satu atau dua jam secara berturut-turut lalu istirahat.

Pun dia masih butuh makan, minum, buang air dan kebutuhan lainnya sehingga siksa akan berkurang atau dihentikan sementara.

Dan ujung dari siksaannya adalah kematian. Sedangkan di neraka, adzab tidak akan dihentikan barang sejenak, karena yang menyiksa adalah para malaikat yang sudah Allah bekali dengan kekuatan luar bisa dan sangat menyeramkan.

Mereka tidak mengenal lelah atau capek sehingga tidak ada istirahat dari siksa bagi penghuni neraka. Setiap detik, setiap menit dan setiap jam penghuni neraka disiksa tanpa henti dan mereka tidak bisa mati.

“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab.” (QS. Al-Nisa’: 56)

Wallahu’alam bishshawab, ..
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....




sumber: sahabat cahaya on fb

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More