find us on facebook

Welcome. .

selamat datang di blog saya, semoga bermanfaat :)

mount merapi is very dazzle

click this picture for more read

Kraton Yogyakarta

more information click here

sadranan beach very beautiful beach

click this picture for more information

siung beach with white sand

siung is very beautiful, click this picture for read siung beach

parangtritis with high waves

click here for more read

Friday, January 11, 2013

amalan ringan yang akan menghapus dosa kita


Manusia sering melakukan kesalahan dan lupa. Karenanya wajar jika kita kadang-kadang melakukan dosa karena melanggar batas-batas yang telah ditetapkan Allah untuk kita. Jika tidak dihapus, dosa-dosa semacam itu akan semakin menumpuk dan bisa menghitamkan atau menutup hati kita.

Syukur alhamdulillaah, kita memilik...i Allah yang sedemikian penyayang dan Maha Pengampun. Yang Allah pinta hanyalah kembalinya kita kepada-Nya setelah kita melakukan dosa. Mengakui kesalahan kita, meminta maaf atas kekhilafan kita,memohon ampunan atas dosa kita, itulah yang Allah pinta. Sebagai gantinya Allah akan mengampuni kita dan menghapus dosa-dosa kita, berapa pun banyaknya.
Doa dan Dzikir Penghapus Dosa

Berikut ini adalah beberapa tuntunan Rasulullaah saw. tentang amal-amal yang akan menghapuskan dosa-dosa kita.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. bahwa Nabi saw. bersabda:

“Barangsiapa mengucapkan ‘ Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syaarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir‘ seratus kali akan memperoleh ganjaran sebagaimana membebaskan sepuluh budak, dan seratus kebaikan akan dicatatkan atasnya, dan seratus dosa akan dihapuskan dari catatan amalnya, dan ucapan tadi akan menjadi perisai baginya dari Syaithan pada hari itu hingga malam hari, dan tak ada seorangpun yang bisa mengalahkan amal kebaikannya kecuali orang yang melakukan amal yang lebih baik darinya.” [Shahih Bukhari]

“Barangsiapa yang membaca Subhanallah sehabis tiap bershalat -wajib- sebanyak tiga puluh tiga kali dan membaca Alhamdudillah sebanyak tiga puluh tiga kali dan pula membaca Allahu Akbar sebanyak tiga puluh tiga kali dan untuk menyempurnakan keseratusnya ia membaca: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadir, maka diampunkanlah untuknya semua kesalahan-kesalahannya, sekalipun banyaknya itu seperti buih lautan.” [Shahih Muslim]

“Barangsiapa yang mengucapkan: Subhanallah wa bihamdih -Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya-, dalam sehari sebanyak seratus kali, maka dihapuskanlah dari dirinya semua kesalahan-kesalahannya (dosa-dosa kecil), sekalipun kesalahan-kesalahannya itu banyaknya seperti buih lautan.” [Muttafaq 'alaih]

Dari Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ’anhu ia berkata: “Jika Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam hendak bangun dari suatu majelis beliau membaca: Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika (Maha Suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu, aku bersaksi bahwa tiada ilah selain Engkau aku mohon ampun dan bertaubat kepadaMu)”. Seorang sahabat berkata: “Ya Rasulullah, engkau telah membaca bacaan yang dahulu tidak biasa engkau baca?” Beliau menjawab: “Itu sebagai penebus dosa yang terjadi dalam sebuah majelis.” [RIwayat Abu Dawud]


sumber: sahabat cahaya fb

satu untuk sepuluh


Alkisah, dahulu ada seorang pedagang miskin yang sedang kesulitan mendapatkan makan untuk keluarganya karena barang dagangannya hari itu tidak satupun ada yang laku…………

Ketiga anak Abu Zuhdi menangis karena menahan lapar. Mereka ingin sekali makan. Namun, Abu Zuhdi hanya memiliki uang satu dirham dan itu tidak akan membuat semua anaknya kenyang.

“Ayah,... kami benar-benar lapar,” kata anak-anaknya sambil memegang perut.

“Hari ini dagangan Ayah tidak laku dan Ayah hanya memiliki uang satu dirham. Ini tidak cukup untuk kalian bertiga,” kata Abu Zuhdi dengan sedih.

“Ayah, maafkan kami. Tapi satu dirham cukup untuk membeli sekerat roti. Kami akan membaginya secara adil. Biarlah Allah yang akan mengenyangkan kami,” kata anak tertua Abu Zuhdi.

Abu Zuhdi kemudian pergi ke pasar dan membeli sekerat roti. Beliau pun langsung membawanya pulang. Dalam perjalanan, Abu Zuhdi melihat seorang pengemis sedang duduk gemetar. Pengemis itu terlihat sangat lapar.

“Apa yang terjadi denganmu? Mengapa tubuhmu bergetar?” tanya Abu Zuhdi.

“Wahai Tuan, aku gemetar karena tubuhku tidak mampu menahan lapar,” jawab pengemis.

Abu Zuhdi bertanya, “Memangnya sudah berapa lama kau tidak makan?”

“Sudah tiga hari aku tidak makan,” jawab pengemis dengan gemetar.

Abu Zuhdi lalu membayangkan anak-anaknya yang menangis karena lapar. Namun, mereka lapar karena belum makan hari ini, sedangkan pengemis itu sudah tiga hari. Ada kemungkinan pengemis itu tidak akan bertahan hidup jika tidak mendapatkan makanan hari ini.

“Ambillah sekerat roti ini. Semoga bisa mengenyangkanmu,” kata Abu Zuhdi sambil mengulurkan roti ke arah pengemis.

“Alhamdulillah.” Pengemis itu langsung memakannya dengan lahap.

Abu zuhdi lalu pulang. Di rumah, dia langsung disambut ketiga anaknya dengan heran.

“Ayah, mana sekerat roti itu?” tanya mereka.

Abu Zuhdi menceritakan apa yang terjadi dalam perjalanannya.

“Kalau begitu, sekerat roti yang kita miliki memang rezeki bagi pengemis itu. Biarlah Ayah, kami bisa menahan lapar hingga esok,” kata si Bungsu sambil menghentikan tangisnya.

Sesaat kemudian, pintu rumah mereka diketuk. Ternyata yang datang adalah Abu Salman, sahabat Abu Zuhdi. Abu Salman membawa sebuah kantong berukuran besar.

“Sabahatku, Abu Zuhdi. Alhamdulillah, hari ini daganganku laku semua. Untuk itu, aku ingin memberikan sepuluh kerat roti untuk anak-anakmu,” ujar Abu Salman.

“Untuk apa pemberianmu ini, wahai Sahabatku?”

“Untuk seluruh kebaikanmu,” jawab Salman.

Abu Zuhdi teringat pada roti yang diberikan kepada pengemis. Ia mengingat janji Allah bahwa setiap satu sedekah akan diganti sepuluh kali lipatnya. Kini, dia di beri sepuluh kerat roti dan ini membuktikan janji Allah benar adanya.

“Alhamdulillah,” puji syukur dipanjatkan Abu Zuhdi tak henti-henti.

Baik Sahabat…..Jangan pernah menyesal ketika kita telah berbuat baik sekecil apapun itu.

"Barangsiapa datang dengan (membawa) satu kebaikan, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat. Barangsiapa datang dengan (membawa) satu kejahatan, maka tiadalah ia dibalasi, melainkan dengan seumpamanya sedang mereka itu tiada teraniaya," (QS. Al-An'am : 160).

sumber: sahabat cahaya fb

SEHELAI RAMBUTMU LEBIH MULIA DARI JUBAH ULAMA


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...Kisah Inspiratif ini bercerita tentang seorang ibu yang hidup di zaman sahabat. Beliau adalah orang miskin yang memiliki akhlak sedemikian tingginya hingga seorang ulama merasa begitu rendah di hadapan beliau. Kisah Inspirasi ini direpost dari milis, daarut tauhid. Silakan disimak

Suatu hari Imam bin Hanbal di...kunjungi seorang wanita yang ingin mengadu.

“Ustadz, saya adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah lama ditinggal mati suami. Saya ini sangat miskin, sehingga untuk menghidupi anak-anak saya, saya merajut benang di malam hari, sementara siang hari saya gunakan untuk mengurus anak-anak saya dan menyambi sebagai buruh kasar di sela waktu yang ada.

Karena saya tak mampu membeli lampu, maka pekerjaan merajut itu saya lakukan apabila sedang terang bulan.”

Imam Ahmad menyimak dengan serius penuturan ibu tadi. Perasaannya miris mendengar ceritanya yang memprihatinkan.

Dia adalah seorang ulama besar yang kaya raya dan dermawan. Sebenarnya hatinya telah tergerak untuk memberi sedekah kepada wanita itu, namun ia urungkan dahulu karena wanita itu melanjutkan pengaduannya.

“Pada suatu hari, ada rombongan pejabat negara berkemah di depan rumah saya. Mereka menyalakan lampu yang jumlahnya amat banyak sehingga sinarnya terang benderang. Tanpa sepengetahuan mereka, saya segera merajut benang dengan memanfaatkan cahaya lampu-lampu itu.

Tetapi setelah selesai saya sulam, saya bimbang, apakah hasilnya halal atau haram kalau saya jual?

Bolehkah saya makan dari hasil penjualan itu? Sebab, saya melakukan pekerjaan itu dengan diterangi lampu yang minyaknya dibeli dengan uang negara, dan tentu saja itu tidak lain adalah uang rakyat.”

Imam Ahmad terpesona dengan kemuliaan jiwa wanita itu. Ia begitu jujur, di tengah masyarakat yang bobrok akhlaknya dan hanya memikirkan kesenangan sendiri, tanpa peduli halal haram lagi.

Padahal jelas, wanita ini begitu miskin dan papa.

Maka dengan penuh rasa ingin tahu, Imam Ahmad bertanya, “Ibu, sebenarnya engkau ini siapa?”

Dengan suara serak karena penderitaannya yang berkepanjangan, wanita ini mengaku, “Saya ini adik perempuan Basyar Al-Hafi.”

Imam Ahmad makin terkejut. Almarhum Basyar Al-Hafi adalah Gubernur yang terkenal sangat adil dan dihormati rakyatnya semasa hidupnya. Rupanya, jabatannya yg tinggi tidak disalahgunakannya untuk kepentingan keluarga dan kerabatnya. Sampai-sampai adik kandungnya pun hidup dalam keadaan miskin.

Dengan menghela nafas berat, Imam Ahmad berkata,

“Pada masa kini, ketika orang-orang sibuk memupuk kekayaan dengan berbagai cara, bahkan dengan menggerogoti uang negara dan menipu serta membebani rakyat yang sudah miskin, ternyata masih ada wanita terhormat seperti engkau, ibu. Sungguh, sehelai rambutmu yang terurai dari sela-sela jilbabmu jauh lebih mulia dibanding dengan berlapis-lapis serban yang kupakai dan berlembar-lembar jubah yang dikenakan para ulama.

Subhanallah, sungguh mulianya engkau, hasil rajutan itu engkau haramkan? Padahal bagi kami itu tidak apa-apa, sebab yang engkau lakukan itu tidak merugikan keuangan negara...”

Kemudian Imam Ahmad melanjutkan, “Ibu, izinkan aku memberi penghormatan untukmu. Silahkan engkau meminta apa saja dariku, bahkan sebagian besar hartaku, niscaya akan kuberikan kepada wanita semulia engkau...”

Wallahu’alam bishshawab, ..



sumber: sahabatcahaya fb

10 Wasiat Rasulullah kepada Fatimah


Ada 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah. Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tsb adalah:

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan, dan meningkatkan derajat wanita itu.

2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.

3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.

8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.

Begitu indah menjadi wanita, dengan kelembutan dan kasihnya dapat merubah dunia
Jadilah diri-dirimu menjadi wanita sholehah, agar negeri menjadi indah, karena dirimu adalah tiang negeri ini

Wallahu’alam bishshawab, ..


sumber : sahabatcahaya fb

Wednesday, December 26, 2012

kesehatan itu mahal harganya

teringat kata teman saya yang secara tidak langsung melihat tangan saya berkeringat terus,,dan dia langsung tanya macem macem,,km sakit??sejak kapan??ada keluarga juga yang berkeringat gt tangannya??hahahag belum sempat aku jawab udah nrocos aja ,,hey sejauh ini aku sehat aku ga papa emang sih dari sd tanganku mulai berkeringat gini,,keinget deh sama ujian smpku yang harus bawa plastik buat alas tangan biar kertas ujian gak basah :D
kesehatan itu memang penting,,semua sudah di takdirkan,,takdir itu ada 2 macam kan??yang masih bisa di rubah dan yang udah g bisa d rubah,,nah buat kesehatan ini kita harus berupaya semaksimal mungkin biar terhindar dari peyakit penyakit,,sehat itu bahagia,,sehat itu mahal,,sehat itu modal awal buat kita beraktifitas,,jadi ya jangan sia siakan kesehatan ya dengan begadang semalaman,,insomnia muluk tiap hari,,,budayakan bangun pagi sholat tahajud,puasa daud,,oke cahhh??? #sadar diri haha

Saturday, August 11, 2012

alam semesta...apa arti CINTA???


Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka menjawab …

Bumi menjawab ...

...
“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”

Air menjawab ...

“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Api menjawab ...

“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”

Angin menjawab ...

“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala rasa akan hampa.”

Langit menjawab ...

“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu

Matahari menjawab ....

“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”

Pohon menjawab ...

“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”

Gunung menjawab ..

“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”

Lalu, Aku bertanya pada CINTA ...

“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”

CINTA menjawab ...

“CINTA adalah engkau patuh terhadap Allah, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”

“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengan-Nya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”

“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya.

Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba-Nya selalu disetiap waktu, setiap saat ..."

Subhanallah .. !

Hidup itu.......


yah menurutku hidup itu tak selamanya berjalan mulus,,tak selamanya seperti yang kita harapkan,tak selamanya berada di atas,

.....hidup itu seperti sebuah spiral menurutku,,bukan seperti roda,roda hanya menandakan bahwa terjadi siklus siklus yang sama,sedangkan spiral.Spiral itu bentuknya seperti suatu titik, dimana titik itu semakin lama akan semakin berkembang membentuk lingkaran yang semakin lama semakin membesar. Spiral itu maksudnya adalah “berkembang” spiral juga mengindikasikan jika terkadang kita bisa berada di bawah dan juga berada diatas.seperti spiral juga karena di titik pertama yaitu titik kita lahir di dunia dan berkembang terus menerus hingga kita berada di titik akhir yaitu titik umur kembali kepada Allah SWT.

....hari ini aku kembali berfikir tentang masa yang sudah kulalui,,banyak pelajaran yang saya ambil,saya banyak mengamati orang disekitar saya,saya banyak berdiam diri,sekarang cerita masalah pun jadi enggan,kadang kita banyak mengeluh tentang keluarga,tentang orang yang disayangi ,tentang teman,dan masih banyak lagi, Tantangan dan masalah yang datang silih-berganti dalam hidup sering membuat kita merasa kesulitan. Kita sering mengeluh kita tidak bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki saat ini. Kita jarang merasa puas dengan apa yang ada. Bahkan kita membanding-bandingkan diri dengan orang yang nasibnya lebih baik dari kita.

....bersyukurlah karena sudah diberikan kehidupan, bersyukurlah telah diberikan orang orang yang menyayangimu dengan tulus,jangan andalkan emosi,mud yang buruk untuk bertindak yang akan melukai orang orang disekitarmu,,jagalah mereka seperti hendak kehilangan mereka dan tak akan pernah kembali lagi.

hidup itu sesuatu yang harus dilalui dengan penuh kesabaran,keikhlasan , dan rasa syukur senyumkenyit

Sunday, August 5, 2012

BUDAYA MENGHUKUM DAN MENGHAKIMI DALAM SISTEM PENDIDIKAN KITA


tulisan ini saya dapat di sebuah jejaring sosial, yang walaupun cuma copy paste dari facebook tapi saya ingin share lewat blog ini,,bagaimana sebuah sistem pendidikan yang memang cocok untuk indonesia ??apakah sistem pendidikan seperti jaman sekarang sudah sangat cocok??saya juga kurang tau mana yang lebih cocok dari sistem pendidikan yang lain ,

Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI)

LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

...Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberinilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?”

“Dari Indonesia,” jawab saya.

Dia pun tersenyum.

BUDAYA MENGHUKUM

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak anaknya dididik di sini,” lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! ” Dia pun melanjutkan argumentasinya.

“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor.

Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.

Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

***

Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi.

Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.

Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”

Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.

Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

MELAHIRKAN KEHEBATAN

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.

Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.

Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.

Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

Friday, July 27, 2012

do you remember your all teacher???


do you remember your all teacher??? around rasanya sulit untuk mengingat semua guru yang telah mengajarkan kehidupan kita,,tapi ada kan guru yang paling berkesan dan dijadikan contoh untuk bersikap ??

rumah saya ini terletak di dekat sebuah tk kecil,,saya jadi ingat bagaimana saya kecil dan menjalani tk disebelah rumah saya,,dulu saat saya masih kecil saya belum tau apa itu tk dan apa itu pelajaran .yang ada ya tinggal mengikutinya saja sengihnampakgigi..dulu saya masuk tk pertama kali saya tidak diantar dan di daftarkan menjadi siswa di sebelah rumahku,,sebelum masuk tk sehari hari hanya bermain di rumah sampai kakak saya berkata dan mengejekku ,,"cah es mulai gede kok rung sekolah",,dari kata kata itu entah apa yang ada di benakku dulu sampai akhirnya saya ikutan nimbrung di tk itu,sampai gurunya pun kaget haha,,akhirnya guru tk itulah yang mendatangi ibu saya dan memberitahukan hal itu(ibu saya waktu itu lagi pulang kerja)..

saat ini saya sudah beranjak kuliah ,waktu kuliah kuliah ini juga berangkat siang karena memang dapat jadwal siang, setiap pagi saya mendengar teriakan anak anak tk ibu guru,,kalo dipikir lagi guru tk adalah guru yang sangat mennyenangkan,,pahlawan tanpa tanda jasa yang super sabar menghadapi anak anak kecill,mengajarkan banyak hal dengan tlaten tanpa mengeluh,padahal anak anaknya banyak yang bandel,beliau guru tk tetap tersenyum dengan lesungnya ,, subhanallahh saya merasa sangat terkesan tepuktangan dengan keceriaan dengan ramah beliau akan tetap mengajar tahun demi tahun dengan anak yang berganti pula di tiap ajaran semester baru ..

pesan ku untuk semua orang,,hargailah setiap gurumu guru apapun itu,,walaupun ada guru yang tidak enak mengajarnya percayalah beliau mempunyai niat untuk memperkenalkan hal baru ,memberi pelajaran berharga bagi kita semua..
senyum

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More